Lensa Merauke – Kampung Seed Agung, tak tinggal diam dalam upaya mengembangkan komoditi kopi menjadi komoditi unggulan di Kampung Seed Agung, Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Distribusi bibit ke petani terus dilakukan oleh pemerintah kampung untuk ditanam oleh petani kampung Seed Agung.
Tak sekedar memberikan bibit saja, penyaluran dan perawatan bibit kopi yang dibagikan juga terus dipantau oleh pemerintah kampung.
Mudianto,seorang staf Pemerintah Kampung Seed Agung tak kenal lelah secara bergiliran menyambangi satu persatu petani dampingan kampung.
Hal ini untuk memastikan pertumbuhan dan perawatan kopi tetap terpantau, pasalnya, tanaman kopi juga mengalami sejumlah kendala yang dirasakan oleh petani.
“Saya menemui beberapa petani Kopi di kampung Seed Agung yg sedang melakukan pemeliharaan tanaman kopi yakni pembersihan rumput di sekitar tanaman,” kata Mudiyanto.
Menurut Mudi ada saja kendala yang disampaikan petani dalam membudidayakan tanaman kopi. Keterbatasan pupuk misalnya.
“Berkaitan dengan kendala/keterbatasan petani kopi dalam pemeliharaan tanaman kopi yakni ketidakmampuan membeli pupuk (NPK),” ujar Mudi sapaan Mudiyanto.
Namun, upaya tak hanya sebatas mengawal pertumbuhan bibit kopi saja. Pemerintah Kampung Seed Agung juga melakukan upaya memperlebar peluang usaha dari Kopi yang mereka hasilkan.
Terlebih saat ini, produk Kopi Robusta dari kampung mereka telah ramai dikenal dan menjadi sebuah produk oleh-oleh khas Merauke yang saat ini dikenal dengan Kopi Muting.
Upaya-upaya yang dilakukan dengan mengalokasikan sebagian anggaran kampung untuk pengembangan komoditi kopi.
Jika disetujui, anggaran tak hanya diperuntukkan untuk membantu petani untuk kebutuhan pupuk, namun juga untuk kebutuhan pelatihan pengembangan usaha kopi.
“Tadi siang saya bersama bapak Kepala Kampung Seed Agung bertemu dengan salah satu pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kab. Merauke, Konsultasi berkaitan perencanaan penggunaan dari sebagian anggaran Dana Desa 2024 yang diperuntukan untuk pengadaan Pupuk Petani dan Kegiatan Pelatihan Pengoperasian Alat Pengolahan biji kopi, ujar Mudi, Kamis, (25/04/2024).
Menurut Mudi, hal ini dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan warga Kampung Seed Agung dalam sejumlah pertemuan yang mereka gelar.
Harapan Pemerintah Kampung Seed Agung dan petani kopi tak hanya sekedar membudidayakan kopi dari segi produksi kopi, kedepan petani bermimpi dapat mengembangkan usaha kopi mereka tak hanya sekedar menjual biji kopi mentah saja.***