LENSA MERAUKE – “Waninggap Kueme” kata pembuka dari seorang anak sekolah alam sebelum melantunkan sepenggal puisi untuk komandan Satuan Radar 422 Merauke.
Puisi menjadi kado sekaligus ucapan terima kasih dari anak Sekolah Alam Papua Paradise kepada Letkol Amos Sulle yang menjabat sebagai Komandan Satuan Radar 244 Merauke.
Saat itu, Letkol Amos Sulle bersama sejumlah istri TNI AU melakukan kunjugan ke sekolah alam, tujuannya ingin berbagi kasih dengan para anak-anak tepat di hari ulang tahun PIA ARDHYA GARINI.
PIA ARDDYA GARINI merupakan singkatan dari Persatuan Istri Anggota TNI Angkatan Udara.
Kala itu juga bertepatan dengan hari lahir Komandan Satuan Radar 244, meski saya tidak mengetahui berapa usianya di tahun 2023.
Karena tak sempat mengikuti dari awal kedatangan rombongan satuan radar, saya hanya menanyakan beberapa hal kepada pendiri sekolah alam paradise, Yune Angel Angelia Rumateray, karena ini bukan pertemuan kami yang pertama, saya lebih sering menyapa dengan “kk Yune”.
Saya mengawali dengan pertanyaan mengapa mereka memilih ke sekolah alam ?
“Mereka memilih ke sini setelah melihat liputan salah satu TV Media Nasional tentang sekolah alam,” ujar Yune.
Yune menyebut jika sekolah alam menjadi pilihan mereka untuk melakukan rangkaian bakti sosialnya kali ini.
Pilihan mereka untuk ke sekolah alam setelah melihat liputan sebuah media Tv yang soal aktivitas anak sekolah alam Papua Paradise.
Peralatan belajar, paket sembako, menjadi dua diantara kado yang menyertai kedatangan rombongan Satuan Radar 244 Merauke untuk bertemu dengan anak-anak sekolah alam.
Disela kegiatan, pasangan suami – istri Komandan satuan radar juga berbagi motivasi dan membakar semangat para anak sekolah alam yang siang itu hadir sekira 40 anak berbagai usia tingakt sekolah dasar.
Pertemuan dengan anak sekolah alam tidak berakhir begitu saja, sebuah puisi berjudul “Komandanku” menjadi kado manis buat Letkol Amos Sulle yang saat itu berulang tahun.
Saya mengutip beberapa puisi yang dibacakan seorang gadis, mungkin umurnya 11 tahun, meski tak sempat menanyakan namanya, namun yang saya ingat dirinya mengenakan kaos berwarna putih dengan rambut sebahu yang diikat ke belakang.
“Wahai komandan, persatuan dan kesatuan berada dipundakmu
Tanggung jawab yang berat namun amanat yang sangat mulia
Semoga kelak kami bisa sepertimu,
Selamat Ulang Tahun Komandan.
Panjang Umur mu.
Panjang Perjuangan mu
Jalan Perjuangan mu akan selalu disertai Tuhan yang Maha Kuasa.”.
Gemuruh tepuk tangan dan lagu selamat ulang tahun menutup perjumpaan singkat mereka siang itu.***