LensaMerauke – Momen kemah Gerakan MeNoken dimanfaat mama Papua dari kelompok pengrajin Papamarba untuk menyampaikan keluhannya.
Dalam kemah Gerakan Menoken yang digelar pada Jumat (13/10) malam tersebut satua diantara anggota kelompok mengungkapkan kendala kendala yang mereka hadapi dalam melakukan aktivitas membuat kerajinan adat.
Kendala utama yang dialami Kelompok pengrajin Papamarba yakni tidak memiliki sarana atau alat untuk memasarkan hasil kerajinan yang mereka hasilkan.
” kami hanya menumpang jualan di lapak penjual sayur dan ikan di pinggir jalan,” kata Gema salah satu anggota kelompok.
“Kami hanya bisa menjual sampai siang saja, karena kalau siang pedagang ikan sudah mulai berjualan,” tambah Gema.
Hal tersebut tentu berdampak pada sumber pendapatan para anggota kelompok Papamarba.
Menanggapi curhatan anggota kelompok, Ketua Lembaga Papua Paradise Center yang menyelenggarakan kemah Gerakan Menoken merespon keluhan para anggota kelompok.
Ke depan, berdasarkan hasil kemah Gerakan Menoken Papua Paradise Center akan mendorong untuk membentuk sebuah sanggar atau tempat penjualan hasil kerajinan kelompok Papamarba.
“Ke depan kita akan coba dorong untuk pembuatan sebuah tempat untuk memasarkan hasil kerajinan anggota kelompok Papamarba,” ujar Marten dan Ayub Luturmasse Ketua Lembaga Papua Paradise Center. ***