25 April 2024
Share

Merauke – Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas ) Merauke mengeluarkan keterangan terkait pencarian Kapal Nelayan pemancing Cumi
Bernama KM. Setia Makmur 06 yang dilaporkan tenggelam ke Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke oleh Haryanto pada hari Sabtu, 2 Juli 2022 pukul 18.15 wit.

Dalam laporannya, pelapor bernama Haryanto menjelaskan bahwa kapal ini sudah tenggelam sejak tanggal 2 Juli dini hari yakni sekitar pukul 01.00 wit di koordinat 08°.28’.00’’ S – 136°.35’.00’’ E atau berjarak 426 km kearah barat dari dermaga Merauke.

Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh kapal nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian ke pengurus kapal yang berada di Dobo. Oleh pengurus kapal, informasi ini kemudian diteruskan ke Haryanto yang berada di Merauke untuk dilaporkan ke Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke.

Dari data kapal diketahui, kapal pancing cumi tersebut berawakkan 25 orang ABK. Awalnya kapal tersebut bertolak dari dermaga di Dobo pada tanggal 24 Juni lalu menuju ke perairan Arafura untuk memancing cumi.

Kepala Kantor Sar Merauke, mengatakan Sejak dilaporkan tenggelam dini hari lalu, telah berhasil diselamatkan sebanyak 10 (sepuluh) korban oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari kapal-kapal nelayan disekitar lokasi kejadian dan saat ini kesepuluh korban selamat tersebut berada di atas KM. Sinar Mas 01.

Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 15 orang abk yang masih hilang.

“Pagi ini, KRI. Teluk Wondama -527 yang berada di teluk Bintuni merapat ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi Pencarian” ujar Supriyanto Ridwan,S.E Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke meneruskan pesan dari Komandan Satrol Lantamal XI Merauke.

Diharapkan dalam waktu secepatnya KRI Teluk Wondama 527 milik TNI Angkatan Laut tersebut sudah akan berada di lokasi kejadian.

Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke, Reza Afriyanto menambahkan bahwa dari kesepuluh korban selamat itu belum berhasil dimintai data lengkapnya dari KM. Sinar Mas 01 karna komunikasi yang agak sulit menggunakan radio komunikasi ke kapal. Hal ini mungkin dikarenakan faktor cuaca di sekitar lokasi.

“Mudah-mudahan kita bisa segera bicara dengan kapal Sinar Mas agar data korban selamat bisa segera kita dapatkan”tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *