LENSA MERAUKE – Calon bupati Merauke Merauke nomor urut 3, Hendrikus Mahuse, menutup jadwal kampanyenya di kampung Koa, Distrik Animha, Kabupaten Merauke.
Kampung Koa bukan wilayah yang baru bagi Hendrikus Mahuse, sebab kampung tersebut adalah asal usul nenek moyang dari Hendrikus Mahuse.
Masyarakat kampung Senegi, Koa, Kaisa, Wayau dan Baad yang berada dalam wilayah Distrik Animha, berkomitmen dan menyatakan sikap siap memenangkan Hendrikus-Riduwan pada tanggal 27 November 2024.
Sebagai bentuk komitmen orang adat Marind untuk mendukung dan memenangkan Hendrikus-Riduwan, masyarakat kampung Senegi dan Koa melakukan ritual adat Basik Wasib (Toki Babi).
“Bapak mama basodara semua, saya ke kampung ini bukan hanya berkampanye sampaikan visi misi, tetapi saya juga minta doa restu dari para leluhur yang ada di kampung ini karena saya berasal dari kampung atau dusun ini,” ucap Hendrikus di kampung Koa, Sabtu (23/11/2024).
Menjadi anak adat dari wilayah adat Ezam, Hendrikus berkomitmen bakal melindungi hak-hak adat suku Marind ketika dirinya dipercayakan untuk memimpin Kabupaten Merauke 2024-2029.
“Saya dan bapak haji Riduwan bakal membuat peraturan untuk melindungi hak-hak adat Marind, supaya adat istiadat kita tidak punah dan selain itu kami akan siapkan anggaran untuk keperluan acara adat atau keperluan lainnya tentang adat,” terangnya.
Berbicara terkait anggaran, Hendrikus memiliki program 4 miliar untuk setiap kampung, dan dari nilai tersebut, 1 miliar bakal diperuntukkan bagi Orang Asli Papua dalam pengembangan usaha.
“Lembaga adat kami bakal berikan 100 juta setiap tahun, kami berikan uang itu supaya kalau ada acara adat, anggarannya sudah ada dan tinggal dipakai dan harus pertanggungjawaban jelas,” tutur Hendrikus. (*)