Lensa Merauke – Setelah dua bulan Berkebun sayur secara hidroponik, mulai dari pekerjaan instalasi kini Kelompok Mama Papua menuai hasil panen perdana tanaman Hidroponik mereka.
Selain lebih mudah, menanam sayur secara hidroponik dianggap mampu membantu meningkatkan kesejahteraan Mama-mama Papua, khususnya bagi mama-mama yang tergabung dalam Komunitas Perempuan Papua Kreatif (KPPK), di Kelurahan Kamundu, Merauke.
“Kami bersyukur, sekarang sudah ada tambah-tambah penghasilan untuk sehari-sehari,” kata Ketua KPPK Agustina, yang ditemui di sela panen perdana sayur selada hidroponik di Kelurahan Kamundu, Merauke, Rabu (13/10).
Agustina mengatakan, biasanya para perempuan anggota komunitas tersebut hanya menggantungkan pendapatan dari hasil berburu dan berkebun yang jumlahnya tidak seberapa.
“Berburu juga belum tentu dapat, kalau kebun petatas butuh waktu bulan-bulan juga, hasil tidak seberapa,” ujarnya
Kini, dengan berkebun sayur hidroponik, mereka bisa memiliki potensi penghasilan hingga ratusan ribu rupiah per pekan.
“Ini bagus sekali, pekerjaan tidak terlalu berat, tidak seperti menanam di tanah, hasilnya juga banyak,” tuturnya.
Kebun hidroponik yang dikelola oleh KPPK merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) 2021 Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Musamus. Kegiatan tersebut didanai oleh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tidak hanya memperoleh fasilitas bangunan dan instalasi hidroponik, menurut Ketua Tim PPM 2021 Nurhaya J. Panga, pihaknya juga melakukan pelatihan dan pendampingan secara intensif mulai dari penyemaian hingga panen.
Menurut Dosen Jurusan Agroteknologi tersebut, pendampingan menjadi aspek yang paling penting, karena pengetahuan dan keterampilan budidaya hidroponik tidak bisa diajarkan kepada masyarakat hanya dalam satu hari.
“Selama ini, secara kolaboratif kami dan mama-mama mengelola kebun hidroponik ini bersama, sehingga kami yakin nantinya mereka bisa melakukannya sendiri,” jelas Nurhaya.
Pada panen perdana tersebut, KPPM mampu memproduksi ratusan tanaman selada, yang hasilnya telah dipasarkan baik secara langsung maupun secara daring. Selanjutnya, secara bertahap panen akan kembali dilakukan dalam dua pekan mendatang.
“Kami sengaja mengatur interval waktu tanam, agar hasil panen tidak membludak pada satu waktu,” tambah Nurhaya.
Anggota Tim PPM 2021 Nina Maksimiliana Ginting optimistis usaha warga ini dapat berkelanjutan, apa lagi melihat banyaknya peminat sayur selada hidroponik ini.
“Dari kalangan dosen saja sudah banyak yang memesan, karena selada hidroponik ini tanpa pestisida, jadi lebih sehat. Kalau secara ekonomi menguntungkan, masyarakat akan termotivasi untuk terus melanjutkan usaha ini,” tutup Dosen Jurusan Agribisnis tersebut.