11 Desember 2024
WhatsApp Image 2024-04-07 at 16.36.26
Miryam Saat Tampil Dengan Dongeng Bahasa Malind
Share

Lensa Merauke  –    Tiska manemna, ekanam hai. Nahwin, nahwisah, yogrh otih ehe ndaheeee.

Sebuah kalimat penutup dari seorang anak usai membawakan dongeng dalam bahasa Malind Imbuti (Bahasa Asli Merauke), di sebuah ruangan berisi sejumlah undangan di Hotel Swiss-Bell Hotel Merauke, Papua Selatan.(19/03/2024).

Miryam kasih Meydeline Jeffleulawal namanya, anak usia sekolah dasar yang akrab disapa Miryam.

Miryam merupakan seorang anak Sekolah Alam Papua Paradise, di Gudang Arang, Kelurahan Kamahedoga, Papua selatan.

Cerita yang dibawakannya merupakan sebuah dongeng berbahasa Malind tentang persahabatan seekor anjing dengan seekor burung Cenderwasih yang memiliki sejumlah pesan moral.

Dengan aksesoris adat malid berupa hiasan kepada dan cawat pinggangnya, ia memadukan gerakan dan suara berbahasa maring dihadapan sejumlah hadirin .

Raut ekspresi dan gerakan Miryam seolah olah bahasa marind dari cerita yang ia bawakan menjadi santapan bahasa sehari-harinya.

Tentu pesan moral yang ingin disampaikan Miryam saat itu tidak sepenuhnya sampai ke hadirin yang menyaksikan penampilannya, terlebih memahami apa yang dituturkan Mirya lewat gerakan dan suaranya.

Namun hal utama yang ingin disampaikan anak usia antara 9-10 tahun ini adalah upayanya dalam mendukung pelestarian bahasa ibu (bahasa Malind ) lewat dongeng berbahasa daerah yang ia sampaikan.

Apa yang disampaikan Miryam merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh sekolah alam paradise dalam mendukung revitalisasi bahasa malid lewat dongeng dan cerita.

Papua Paradise Center mengawali dengan memberikan dukungan dan dorongan kepada anak-anak bimbingannya untuk mencintai dan mempelajari bahasa ibu.

Miryam tak sendiri, sejumlah anak di sekolah alam juga turut dibimbing dan dikenalkan  bahasa marind lewat berbagai modul pembelajaran.

Namun cerita Miryam merupakan sebuah awal dalam upaya melestarikan bahasa Malid dengan pembelajaran yang disertai aktivitas yang tidak membosankan.

“hanya hafal, terus berlatih”, Ucap Miryam menyampaikan prosesnya membawakan dongeng “Persahabatan Anjing dan Burung Cendrawasih,”.

Miryam dan anak sekolah alam trak hanya berhasil untuk menyampaikan cerita juga, sejumlah lomba bahasa ibu yang digelar di dalam dan di luar Merauke berhasil mereka sabet.

Saat ini, Miryam dan 2 rekannya Spethi Fadillah dan Chrisyelin Majesty sedang dipersiapkan sekolah alam untuk mengikuti festival bahasa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.