LensaMerauke – Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat se-dunia juga dilakukan oleh sejumlah komunitas di ujung timur Indonesia, Merauke, Papua Selatan.
Sejumlah perwakilan dari komunitas Pemuda Gereja, Staff NGO Papua Paradise Center, Kelompok Mama-mama Papa Marba, Perwakilan Masyarakat Adat Malind Imoh, Perwakilan Perempuan Ada Malind serta Anak-anak Sekolah Alam Paradise melakukan kegiatan penanaman pohon secara serentak yang berlangsung hingga di Filiphina.
Di Merauke, setidaknya 15 pohon mangrove, 15 pohon kelapa hibrida, 20 pohon kelapa biasa ditanam di momen peringatan hari Masyarakat Adat tersebut.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Samdhana Institute tersebut, memilih aksi menanam pohon di wilayah kelurahan Kamahedoga dan pinggiran Sungai Maro dalam momentum tersebut sekaligus sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Yune Angelia Rumateray, perwakilan dari Sekolah Alam Paradise menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap bumi yang didiami oleh pemilik hak ulayat.
Sebelum aksi penanaman, peringatan Hari Masyarakat Adat diawali dengan diskusi terkait perjuangan dan peran Masyarakat adat di Bumi Anim-ha.
“ Kami awali dengan diskusi tentang peran Perempuan adat, anak adat, sekolah adat, dan kelompok-kelompok Masyarakat adat dan diakhiri dengan aksi penanaman pohon,” kata Yune.
Dalam kegiatan tersebut setidaknya 31 orang dari sejumlah perwakilan bepartisipasi memperingat Hari Masyarakat Adat.