Enam Gubernur di Papua Raya Bertemu, Bahas Apa?

Seputar Papua5716 Dilihat
Share

lensamerauke.com – Enam Gubernur di Papua termasuk Gubernur Papua Selatan membahas sejumlah isu strategis didaerah di antaranya otonomi khusus, pendidikan gratis , kesehatan gratis, serta Sumber Daya Manusia (SDM).

Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan Provinsi Papua Selatan,Willem Andrew da Costa.

Pembahasan isu strategis itu berlangsung dalam rapat kerja pemerintah daerah bersama Badan Pengarah Papua (BPP ) se – Papua raya di Ballroom kantor sementara Gubernur Papua Tengah diarea bandara lama Nabire, Selasa,15 April 2025.

Kegiatan tersebut membahas sejumlah isu strategis didaerah, di antaranya otonomi khusus, pendidikan gratis , kesehatan gratis, serta Sumber Daya Manusia (SDM).

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dalam sambutannya menegaskan, hasil yang bakal disepakati dan dibawa ke pemerintah pusat di Jakarta harus berdasarkan kepentingan rakyat.

“Di momen ini kita akan merumuskan kesepakatan yang memihak kepada rakyat agar mereka bisa sejahtera, bagaimana agar masyarakat Papua tidak tertinggal, demi menuju indonesia emas pada 2045 nanti,”kata Meki Nawipa.

Gubernur Meki Nawipa berharap kehadiran para kepala daerah dapat mempercepat kemajuan Tanah Papua.

“Rapat kerja ini menjadi momen penting untuk menyatukan arah dan langkah. Kita tidak hanya bertukar pandangan, tetapi juga menyusun program-program strategis dan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing,”ujarnya.

Adapun hasil rapat yang disepakati yakni pertama,penguatan elaksanaan Otonomi Khusus. Kedua,penguatan Sumber Daya Manusia Orang Asli Papua.

Kemudian, tiga percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas. Keempat,reformasi tata kelola pemerintahan daerah. Lima, penguatan kolaborasi antar daerah.

Selanjutnya, enam peningkatan layanan publik dan transformasi digital. Tujuh, perlindungan ekologis dan kebijakan afirmasi sosial.

Hasil kesepakatan tersebut akan dibawa dan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai suara kolektif dari Tanah Papua.

Momentum akbar itu ditutup dengan penandatanganan dokumen kesepakatan usulan perwakilan provinsi se-tanah Papua.