Pemprov Papua Selatan Rencana Pasok Telur Ayam Dari Luar

Ekonomi207 Dilihat
Share

Lensamerauke.com – Pemerintah Provinsi Papua Selatan akan mendatangkan stok telur ayam dari dua daerah yakni dari Makassar dan Jayapura

Hal itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi kelangkaan ketersediaan telur di pasar Merauke menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru.

Demikian disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Selatan, Maddaremmeng saat mendampingi Penjabat Gubernur Papua Selatan, Rudy Sufahriadi meninjau proses pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di provinsi tersebut, Senin (16/12/2024).

“Kita sudah hitung dari tiga tempat antara Makassar, Jayapura, dan Timika,”kata Maddaremmeng kepada wartawan.

Menurut dia, setelah melihat efisiensi untuk mendatangkan stok telur ayam, kemungkinan dari Jayapura, semaksimal mungkin tetapi menggunakan pesawat terbang.

“Sementara itu yang kita lakukan, tentunya tergantung, kalau stok telur ayam yang besar itu ada di Makassar. Tapi, Jayapura juga kita harus berbagi dengan sudara-saudara kita disana,”ujarnya.

Lanjut dia, sehingga Pemerintah Provinsi Papua Selatan bakal mendatangkan stok telur dari Jayapura, yang pasti minimal bisa menutupi kebutuhan-kebutuhan masyarakat sebelum Natal.

“Stok telur ayam itu harus datang sebelum tanggal 25 Desember 2024,”kata dia.

Pasokan telur ayam yang didatangkan, kata dia, penjualannya dipasar berkisar antara Rp65 ribu – Rp70 ribu per rak,harganya normal dari harga telur ayam di Merauke yang biasanya dijual dengan harga sekitar Rp80 ribu per rak.

Harusnya, menurut dia, harga telur ayam per rak normal seperti biasanya. Direncanakan telur ayam yang didatangkan dua ton rak telur ayam, sekitar 1.200 rak telur ayam.

“Jumlah 1.200 rak telur ayam itu kan dua kilo, setelah itu beberapa hari kemudian nantinya didatangkan lagi,”ujarnya.

Maddaremmeng mengatakan, atas saran penjabat Gubernur Papua Selatan,Rudy Sufahriadi, pemerintah subsidi transportasinya.

Dia menambahkan, dan itu dibenarkan di aturan menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT), dengan demikian agar supaya masyarakat bisa mendapat harga yang murah.