Salah seorang anggota Komunitas Bonsai Merauke, memperlihatkan kerajinan bonsai miliknya.
Lensa Merauke – Tepat satu tahun sejak dibentuk, Komunitas Bonsai Merauke atau disingkat KBM, menggelar pameran hasil kerajinan bonsai para anggota komunitas yang telah dikerjakan dalam kurun satu tahun terakhir.
Bertempat di lokasi Wisata Kolam Parako Merauke, Komunitas Bonsai Merauke menggelar stand bonsai untuk dipamerkan kepada pengunjung yang turut hadir di sekitar lokasi wisata untuk mengisi liburan, Minggu ( 13/03/2002).
Wakil sekertaris Komunitas, Tulus Suparno mengatakan, peringatan satu tahun berdirinya komunitas ini sengaja digelar agar saling memotivasi dan menjaga kekompakan antar sesama kelompok sehingga kerajinan bonsai di Merauke tetap bertahan.
Meski baru saja terbentuk, Namun jenis Bonsai yang dipamerkankan juga beraneka ragam, antaranya Melati Jepang, Beringin Korea, Beringin Lombok, Sancang, Serut, Seribu bintang, Anggin dan masih banyak lagi.
Tulus mengaku, kerajinan bonsai para anggota tidak semuanya dipamerkan dengan alasan lokasi yang tidak cukup luas untuk menampung semua kerajian para anggota .
“ iya ini hanya perwakilan saja, satu orang anggota kelompok hanya membawa maksimal 3 kerajinan saja untuk dipamerkan” kata Tulus.
Tulus melanjutkan, selain dipamerkan, sejumlah kerajinan milik anggota ada yang diperjualbelikan jika ada warga yang berminat. Satu jenis bonsai dipatok dengan kisaran harga antara 500 ribu Rupiah hingga 1 juta Rupiah.
“Rata-Rata dijual 500 hingga 1 juta Rupiah, tergantung jenis bonsainya” lanjut Tulus.
Harga ini kata Tulus, sebanding dengan perawatan bonsai yang memakan waktu dan perhatian yang lebih dibanding tanaman lain, tidak jarang tanaman bonsai yang dikerjakan mati atau mengalami kegagalan saat perawan.
Saat ini, Komunitas Bonsai Merauke beranggotakan 54 orang personil dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah jika ada warga Merauke yang berminat untuk bergabung didalamnya.
