LENSAMERAUKE – Bakal Calon Bupati Merauke Hendrikus Mahuze dan Bakal Calon Wakil Bupati Merauke menyambangi warga Toraja di Jalan Yobar 1, Merauke pada Jumat malam ( 20/09/2024).
Kedatangan Bakal Pasangan calon dengan tagline “MARI” ini disambut warga Toraja yang mengatasnamakan diri Relawan Solata.
Mengawali sambutan, Samuel Kadang selalu tokoh masyarakat mengajak warga Toraja untuk menyatukan hatindan memenagkan Pasangan Mari.
“ Tujuan kita untuk memenagkan Pak Hendrik dan Pak Riduwan” Kata Samuel Kadang.
Samuel Kadang juga mengajak Relawan Solata untuk memenagkan Pasangan Mari dengan penuh semangat dan mencintai sesama.
Sementara, Riduwan yang merupakan pasangan Hendrikus Mahuse mengajak warga menghimpun kebersamaan san menyatukan hati untuk mendukung MARI.
Dikesempatan yang sama, Riduwan juga mengatakan alasan dirinya bersedia berpasangan dengan Hendrikus Mahuse.
“Saya memilih adek Hendrik karena anak sosok muda yang agresif dan tidak sombong,” kata Riduwan.
Menurut Riduwan, pasangan yang tidak sombong menjadi sebuah keuntungan dalam menjalanka program secara bersama-sama.
“Kalo bupati kita sombong, kita susah dan sulit berbagi tugas,” tambah Riduwan.
Ketua Nadhatul Ulama Merauke ini juga mengajak warga untuk memenagkan MARI , agar segala program kemanusiaan yang digagas dapat dikerjakan.
Sementara, Bakal Calon Bupati Merauke, Hendrikus Mahuse dalam sambutannya dihadapan warga mengatakan bahwa sebelum memilih pemimpin, kita harus kita mengenal pemimpin kita.
“Kami jelas mau membawa Merauke untuk 5 tahun kedepan bukan karena keinginan kami, namun, keinginan masyarakat semata,” ujar Ketua Perindo Papua Selatan ini.
“Kami mau buat program-program 5 tahun ke depan berdasarkan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Di hadapan ratusan warga, Hendrikus mengatakan bahwa persoalan-persoalan yang dialami Merauke saat ini cukup rumit, sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan pemimpin yang punya hati dan komitmen yang kuat.
Dua masalah utama yang akan menjadi fokus pasangan MARI adalah membangun dunia pendidikan dan kesehatan.
Hendrikus juga memamparkan keresahannya di hadapan Relawan Solata soal masih banyaknya anak Merauke yang tak bisa baca tulis.
“Kita tidak bicara soal yang di pedalaman dulu, tapi di pinggiran kota juga masih banyak sehingga ini perlu kita benahi demi pembangunan pendidikan dan sumber daya manusia yang akan datang,” terang Hendrikus.