Lensa Merauke – Ketua DPW Papua Selatan Partai Perindo, Hendrikus Mahuze, mengatakan, dirinya telah mengundurkan diri sesuai aturan yang berlaku di Partai Golkar.
Pernyataan tersebut disampaikan kepada sejumlah wartawan di Sekretariat Rumah Perjuangan Sobat HMZ di Merauke, Jumat (29/12/2023).
Menurut Hendrikus, dirinya harus menyampaikan melalui media sebab sebelumnya, ada pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Papua Selatan, Prayogo melalui media terkait proses pemecatan Hendrik Mahuze sebagai kader maupun sebagai Ketua Harian Partai Golkar Kabupaten Merauke.
“Perpindahan dari satu partai ke partai lain merupakan hal biasa dan wajar-wajar saja,” ungkap Hendrikus.
Pria berdarah suku Marind itu menjelaskan, ada sejumlah anggota partai yang sebelumnya berada di Partai Gilkar dan kini berpindah partai,
“Contohnya, ada bapak John Gluba Gebze yang dulunya pembina di Partai Golkar dan sekarang di Partai Hanura, lalu bapak bupati kita sekarang Romanus Mbaraka, dulu ketua Partai Golkar sekarang sebagai ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua Selatan.”
“Kemudian ada Steven Abraham dari Gerindra pindah ke NasDem. Jadi, saya mau sampaikan kepada Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Papua Selatan, jangan kepo dengan saya lagi,’’ tutur Hendrikus Mahuze.
Tujuan pemecatan agar eks anggota partai tidak dapat kembali lagi ke partai Golkar, dan Hendrik Mahuze menegaskan dirinya tidak mungkin akan kembali lagi ke Partai Golkar.
‘’Karena saya sudah punya perahu sendiri, yang saya mau untuk Pak Sekretaris DPD I, sudahlah, kita urus partai masing-masing. Saya sudah punya partai yang namanya Perindo, Mari kita urus dan kita bertarung di 2024. Siapa yang mendapatkan kursi ya itulah yang dipercayakan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Hendrikus, proses pemecatan dilakukan oleh Ketua DPD II, bukan dari DPD I, dan DPD II menerima dan tidak mempersoalkan terkait pengunduran dirinya dari partai Golkar Merauke.
“Ketua DPD II saja tidak ada persoalan dengan saya sampai hari ini, komunikasi kami tetap berjalan dengan baik. Saya tekankan kembali bahwa saya sudah nyaman di Partai Perindo dan tidak mungkin kembali lagi ke Partai Golkar,” tegasnya.
Pria kelahiran Kampung Kumbe Merauke itu berharap agar, hal tersebut dapat menjadi catatan untuk sekretaris.
“Kalau bisa mari berorganisasi yang baik, saya tidak mau mencari permusuhan dengan partai apapun di Merauke, sehingga jangan pernah membuat masyarakat itu jadi bigung dan gaduh.”
“Hendrik Mahuze keluar dari Partai Golkar bukan karena dipecat, karena saya tidak pernah melanggar yang namanya ADRT partai Golkar,” tutupnya. (***)