24 April 2024
Share

LensaMerauke – Kaka Damy, begitu teman teman memanggilnya. Saat itu, disebuah kemah budaya Gerakan MeNoken di kelompok Papamarba, Kelurahan Rimba Jaya, Merauke, Papau Selatan.

Malam itu, kaka Damy berkesempatan memperkenalkan dirinya, di hadapan Puluhan warga asli Papua asal Mappi, Kaka Damy menyebutkan aktivitasnya, sontak saya merespon dengan spontan menyimak kata yang keluar satu persatu dari mulutnya.

Yah. Benar. Malam itu saya dipertemukan dengan satu diantara sosok yang ingin saya temui namun terhalang jarak dan kesempatan untuk mendengar kisahnya.

Kaka Damy merupakan sosok yang ramai di media sosial soal aksinya membersihkan sampah di sejumlah titik di Kabupaten Boven Digoel  secara sukarela ditemani belasa hingga puluhan anak-anak.

Dikesempatan yang tak terduga itu, setelah perkenalan saya menghampiri untuk meminta waktu untuk mendengar cerita darinya lebih lama dan sekikit dalam.

Dengan senyum Lebar, saya menafsirkan dirinya senang dan bersedia. Kami pun mengatur waktu.

“oh iya, bisa saya masih lama di Merauke,” Sahut Kaka Damy dengan senyum.

Berawal Saat Peringatan Hari Kemerdekaan RI

Beberapa hari berselang kami bertemu sesuai kesepakatan waktu yang kami tetapkan lewat percakapan pesan tertulis di aplikasi WhatsApp.

Setelah beberapa percakapan pengantar, kami masuk ke inti pertemuan kami, saya meminta kaka Damy bercerita soal aktivitasnya yang menurut saya menarik untuk didengarkan .

“Sebenarnya itu berawal saat akan memperingati hari kemerdekaan RI, ketika itu Bendera Merah Putih menambah semarak peringatan  hari kemerdekaan, Namun banyaknya sampah yang yang dibuang sembarang mengganggu keindahan peringatan hari  kemerdekaan RI saat itu,” ujar Damy.

Melihat kondisi tersebut, dirinya berinisiatif untuk membersihkan sampah agar lokasi peringatan terlihat lebih baik dan rapi. Damy juga coba mengajak sejumlah anak-anak dan walhasil sejumlah anak mau terlibat membantu.

Atas dasar tersebut, dirinya mencoba melakukan aksi serupa di sejumlah titik di Kota Boven Digoel hingga saat ini. Dan Damy mengklaim aksi mereka tersebut berhasil dan hingga saat ini ratusan anak i ikut terlibat melakukan aksi bersih sukarela.

Dapat Kritik Karena Dianggap Mempekerjakan Anak di Bawah Umur

Aksi yang mereka lakukan pun diunggah ke media sosial, dan mendapat respon dari netizen.

Namun rupanya aksi yang dilakukan bersama sejumlah anak dianggap mempekerjakan anak olh pihak tertentu.

Damy membantah hal tersebut, menurutnya meski melakukan aksi bersih hampir setiap hari namun hanya dilakukan maksimal 2 jam saja setiap kali aksi. Dirinya juga menyebut jika kotak sumbangan yang disiapkan saat sukarela, hasilnya digunakan untuk operasional selama melakukan kegiatan. Jika pun mendapat hasil berlebih Damy menyebut hasilnya juga disumbangkan kepada warga sekitar yang membutuhkan.

Pria yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara di salah satu instansi pemerintahan diboven digoel tersebut mengklaim hanya melakukan hal tersebut demi menjaga lingkungan di Kota Boven Digoel tetap terjaga kebersihannya, terlebih Boven Digoel dikenal dengan Kota Sejarah.***