14 September 2024
Lambertus Silubun, Tokok Pemuda Kei.
Share

Lensa Merauke – Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional, tak jarang momentum Hari Guru dirayakan dengan sejumlah kegiatan positif, sebut saja kejutan dari siswa untuk para guru, murid taman kanak-kanak dan sekolah dasar yang membagikan kartu ucapan diselingi cokelat buat ibu dan bapak guru.

Tidak hanya dikalangan murid dan siswa saja, salah seorang tokoh Pemuda Kei, Lambertus Timoteus Dahwun Silubun, memaknai Hari Guru sebagai sebuah kebangkitan generasi secara berkelanjutan.

Lambertus Timoteus Dahwun Silubun yang akrab disapa Lambertus, tahu betul bagaimana hidup dalam lingkaran keluarga guru, dimulai dengan kakek dan nenek dari kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai guru. Hingga orang tuanya sendiri merupakan seorang pensiunan guru yang pernah mengabdi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jhon, Merauke.

Kakek Lambertus sendiri merupakan seorang pengajar perantauan yang datang ke Merauke pada tahun 1923. Ketika itu kakeknya bertindak sebagai guru Katekis.

“Dedikasi ilmu yang diberikan oleh guru merupakan cikal bakal lahirnya generasi terbaik yang akan membawa kemajuan Bangsa dan Negara” tutur Lambertus saat ditemui di kediamannya.

Menurut Lambertus, sebagai anak muda, yang mewarisi tongkat estafet kemajuan bangsa harus menghargai jasa-jasa para guru, meski guru dikenal sebagai pahlawan tanpa jasa.

Lebih lanjut, pria yang menjadi panutan bagi pemuda Kei tersebut mengaggap perjuangan guru sudah dimulai jauh sebelum negara ini merdeka, dan tidak akan pernah berhenti hingga saat ini maupun nanti.

Dirinya juga berharap, semangat para guru dalam mencerdaskan anak bangsa, utamanya bagi para guru-guru muda, tidak pernah kendor sedikitpun dalam menyuntikkan bekal ilmu bagi anak bangsa.

“Saya harap para guru yang ada, dan calon-calon guru muda untuk tetap bersemangat dalam melaksanakan pangilan hidup sebagai guru, karena guru sendiri adalah pelita bagi masa depan bangsa” ucapnya lambertus dengan penuh harap.

Lelaki berdarah Kei itu juga berharap, momentum Hari Guru dimaknai sebagai semangat untuk saling bersinergi, dan
bergandeng tangan antar sesama pemuda khususnya di Selatan Papua. Dengan mencontoh semangat tak kenal lelah dari para guru dan bahu membahu membimbing generasi penerus bangsa.